Budiastawa

Konsistensi, Satu-satunya Mata Uang Penting

"Consustency is the only currency that matters." Itulah kalimat yang tertulis di akhir sebuah video Prudential 2015 Madagaskar. D...

Bawa Misi Perdamaian, Craig Bertekad Jalan Kaki Kuta-Jakarta

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6eOdkyGZ8S7RuWiyna0RWSImcElhQ7wGJfkKoEmSLnQId_w6PyH2rgrBCiU3VbAVfzZNT5-xG9-ENGDT2ZT8JMYr0_jpS-gWvtPOoGG9QZNDyTS3K0A9uU-fE26Gbt2552a0ilncRLEY/s1600/IMG_20150201_093550.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6eOdkyGZ8S7RuWiyna0RWSImcElhQ7wGJfkKoEmSLnQId_w6PyH2rgrBCiU3VbAVfzZNT5-xG9-ENGDT2ZT8JMYr0_jpS-gWvtPOoGG9QZNDyTS3K0A9uU-fE26Gbt2552a0ilncRLEY/s1600/IMG_20150201_093550.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia hanya seorang pejalan kaki. Tapi keunikannya telah memancing perhatian saya. Dari kulit dan wajahnya, dia bukan orang Indonesia. Ransel kuning di gendongannya dihiasi umbul-umbul kuning setinggi satu meter. Sebuah payung juga tertancap di sana. Langkahnya pasti. Tapi anehnya, ia berjalan di sebelah kanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu lintas saat itu cukup ramai dan berkecepatan tinggi. Saya khawatir dia memang tidak mengerti aturan berjalan di Indonesia. Saya lalu berhenti dan menyapa dengan bahasa Inggris sebisanya. "Hai, Tuan. Dari mana asal Anda?" Dia menjawab, "Hai, saya dari Australia." Dia mengulurkan tangan dan menjabat tangan saya, "Nama saya Craig." "Nama saya Budi," jawab saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya kembali bertanya kenapa dia berjalan kaki dan kemana tujuannya. Dia menjawab, "Saya membawa misi perdamaian antara Muslim dan Non Muslim. Saya <a href="http://visibudi.blogspot.com/2015/02/bawa-misi-perdamaian-craig-bertekad.html">berjalan kaki dari Kuta dan akan menuju Jakarta</a> dalam tiga bulan ini," katanya penuh keyakinan. Gila, pikir saya. Tapi saya salut dengan tekadnya yang nekad itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hampir saja lupa dengan tujuan saya menghentikan langkahnya waktu itu. "Lalu kenapa Anda berjalan di sebelah kanan?" tanya saya. Dia balik bertanya, "Memangnya kenapa?" Saya jelaskan padanya bahwa aturan di Indonesia mengharuskan pejalan kaki berjalan di sebelah kiri. Dia lalu tersenyum dan menjelaskan, "Sebelumnya saya sudah berjalan di sebelah kiri, tapi saya beberapa kali sudah diserempet dari belakang. Itu karena saya tidak bisa melihat datangnya kendaraan itu. Saya kemudian memutuskan untuk berjalan di sebelah kanan, agar saya bisa melihat kendaraan yang datang dari depan." Terdengar sedikit masuk akal, meskipun tetap saja melanggar aturan. Saya memutuskan untuk tidak lagi membahas itu dengannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang menarik di benak saya saat itu hanyalah misinya yang unik itu. Saya lalu meminta ijin memotret dia. Dia berkata, "Tunggu, saya harus bentangkan ini." Ia membentangkan sebuah spanduk tentang misinya. Saya bertanya apakah boleh mengunggah fotonya di media sosial. Dia berkata tidak masalah, malahan dia mengingatkan jika saya bermaksud mengunggahnya di Facebook atau Twitter, jangan lupa sertakan hashtag <a href="https://www.facebook.com/hashtag/peacewalkwithmuslims?fref=ts" target="_blank">#PeaceWalkWithMuslims</a>. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6cxHMRYnJCpa5QeNT4QfZbVmohdghfw_Gz87Zn1kOvP9UXBDqbspXWM92Hy3Ft1QTyEFxh6BxXiBa1jl7Xiq_OVK_M0hkkNi2AD2eNaD3CsL3GV4YW5EA20By51Rhof2SNGwJ_-K0HS4/s1600/IMG_20150201_093735.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6cxHMRYnJCpa5QeNT4QfZbVmohdghfw_Gz87Zn1kOvP9UXBDqbspXWM92Hy3Ft1QTyEFxh6BxXiBa1jl7Xiq_OVK_M0hkkNi2AD2eNaD3CsL3GV4YW5EA20By51Rhof2SNGwJ_-K0HS4/s1600/IMG_20150201_093735.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Saya kemudian berfoto bersama dengannya. Sebelum meninggalkannya, saya mengucapkan 'good luck' padanya, semoga dia selamat sampai di tujuan. Pesan saya untuk Craig Leslie Hodges:</div>
<ul>
<li>Semoga Tuhan memberikan kekuatan ekstra padamu, khususnya kedua kakimu itu, kawan.</li>
<li>Jika lelah dan panas, berhentilah sejenak untuk beristirahat dan berteduh.</li>
<li>Jika ada masalah dengan penduduk lokal, jangan ragu-ragu menghubungi kantor polisi terdekat.</li>
<li>Jakarta itu tidak dekat dari Bali kawan, kekuatan mental lebih utama dibanding kekuatan fisik. Sekali lagi semoga berhasil, kawan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Bagi kawan-kawan yang peduli dan kebetulan membaca ini, silakan memantau perjalanannya di hashtag Facebook <a href="https://www.facebook.com/hashtag/peacewalkwithmuslims?fref=ts" target="_blank">#PeaceWalkWithMuslims</a>. Dan jika kebetulan kawan melihat Craig melewati daerah tempat tinggal kawan, mohon berikan dukungan padanya. </div>

Ia hanya seorang pejalan kaki. Tapi keunikannya telah memancing perhatian saya. Dari kulit dan wajahnya, dia bukan orang Indonesia. Ran...

Arti Nama Orang Bali

<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2J7c1l_prDhyQAcwxs80DOI6nfZyzekBp_k8-dWpOOVPgdi51Z4MX61ertp_c_QUBcyBIdFru_4t__76yKD1cjsUkIyr0D4WK6rIaLs6_0lhiFjmS_0HTwiNNBcVySx3ZXSdCabO5C3g/s1600/BALI-BALI-MAP.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2J7c1l_prDhyQAcwxs80DOI6nfZyzekBp_k8-dWpOOVPgdi51Z4MX61ertp_c_QUBcyBIdFru_4t__76yKD1cjsUkIyr0D4WK6rIaLs6_0lhiFjmS_0HTwiNNBcVySx3ZXSdCabO5C3g/s1600/BALI-BALI-MAP.jpg" /></a></div>
Mungkin Anda yang bukan orang Bali 
bertanya-tanya; mengapa nama depan orang Bali ada kemiripan satu sama 
lainnya. Sewaktu kopdar di Jember, dalam perbincangan kami dengan 
rekan-rekan di sana, ada rekan yang bertanya seputar nama orang Bali. 
Orang Bali umumnya memiliki nama depan seperti I Putu, I Wayan, I Gede, I
 Made, I Nyoman, I Ketut, dst. Ada juga yang memiliki nama depan 
seperti: Ida Bagus, Cokorda, I Gusti, Anak Agung, dst. Lalu apa 
sebenarnya makna dari nama depan tersebut?</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
<h4>
<span style="font-size: small;"><b>Urutan kelahiran</b></span></h4>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada
 sedikit pembedaan nama depan antara anak laki dan perempuan. Untuk anak
 laki-laki umumnya ada awalan "i" di depan namanya. Sedangkan anak 
perempuan ada awalan "ni" di depan namanya. Misalnya: Ni Wayan Purni, I 
Putu Budiastawa. Tapi khusus bagi saudara kita yang berasal di Kabupaten
 Buleleng (Bali), pemberian awalan nama "I" dan "Ni" ini kadang 
diabaikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara umum, nama depan orang Bali menunjukkan urutan kelahiran:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Anak pertama biasanya diberi nama depan seperti: I Ngurah, I Wayan, I
 Gede, Ni Luh (perempuan) atau I Putu. Contohnya seperti nama saya: I 
Putu Budiastawa. Anak saya yang pertama saya beri nama I Gede Andhika A.
 Nigraha, Ni Kadek Vista Kirana, dll.</li>
<li>Anak kedua umumnya diberi nama depan seperti: I Nengah, I Made atau I
 Kade. Contohnya: I Nengah Gunadi, I Kade Sudana, I Made Sudibya, Ni 
Made Sri Andani, dll.</li>
<li>Anak yang ketiga biasanya diberi nama depan: I Komang atau I Nyoman.
 Contohnya: I Komang Tirtayasa, I Nyoman Parwita, Ni Komang Candra Sari,
 dll.</li>
<li>Anak keempat umumnya diberi nama depan: I Ketut. Contohnya: I Ketut Suparta, I Ketut Teja Negara, Ni Ketut Wiratnati, dll.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Lalu bagaimana dengan anak kelima dan seterusnya? Di sini ada 2 
alternatif yang bisa dipakai orang tua untuk memberi nama depan pada 
anak kelima, keenam, dan seterusnya:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Pemberian nama depan bisa kembali lagi ke awal; nomor 1. Ada orang 
tua yang sengaja menambahkan kata "Balik" setelah nama depan anaknya 
untuk memberi tanda bahwa anak tersebut lahir setelah anak yang keempat.
 Contohnya: I Wayan Balik Suandra. Jadi nama depannya adalah "I Wayan 
Balik" yang menandakan bahwa dia adalah anak kelima, atau anak yang 
lahir setelah putaran 1 sampai 4.</li>
<li> Pemberian nama depan dengan terus mengulang I Ketut. Berapapun 
anaknya yang lahir setelah anak keempat, akan terus diberi nama depan "I
 Ketut". </li>
</ul>
<h4 style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Warna (Kasta)</b></span></h4>
<div style="text-align: justify;">
Selain
 menunjukkan urutan kelahiran, ada nama depan tertentu yang menunjukkan 
kasta. Penamaan berdasarkan Kasta ini merupakan gelar warisan turun 
temurun yang melekat pada keturunan orang Bali yang dulunya memiliki 
kelas tersendiri berdasarka profesinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama depan 
seperti "Ida Bagus" untuk pria atau "Ida Ayu" untuk wanita, menunjukkan 
bahwa dia berasal dari keturunan kasta Brahmana di Bali. Brahmana adalah
 kasta dari penggolongan profesi sebagai pemuka agama; misalnya pendeta.
 Contohnya: Ida Bagus Dharmaputra, Ida Ayu Diah Tantri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nama
 depan seperti "Anak Agung", "I Gusti Agung", "Cokorda", "I Dewa", 
"Desak" (perempuan), "Dewa Ayu" (perempuan), "Ni Gusti Ayu" (perempuan),
 dan "I Gusti Ngurah",  ini berasal dari kasta Ksatria yang merupakan 
golongan profesi dari pelaksana pemerintahan dan pembela negara. 
Contohnya: Anak Agung Komang Panji Tisna, Anak Agung Ayu Wulandari, 
Cokorda Rai Sudarta, I Dewa Putu Kardana, I Gusti Ngurah Adiana, dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun
 sering kali nama depan dari kasta-kasta di atas juga diikuti dengan 
urutan kelahiran. Seperti misalnya: Ida Bagus Putu Puja, Ida Ayu Komang 
Rasmini, I Gusti Agung Made Jayandara, Ni Gusti Ayu Putu Anggraeni, dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian penjelasan saya tentang arti di balik <a href="http://visibudi.blogspot.com/2015/01/arti-nama-orang-bali.html">nama-nama orang Bali</a>.
 Semoga bermanfaat buat rekan yang membacanya. Mohon maaf bila ada nama 
saudara-saudara di Bali yang kebetulan saya sebutkan sebagai contoh 
dalam tulisan saya ini. Apabila ada kekurangan dalam penjelasan ini, 
saya menerima kritik dan saran dari rekan sekalian. Terima kasih</div>
</div>

Mungkin Anda yang bukan orang Bali bertanya-tanya; mengapa nama depan orang Bali ada kemiripan satu sama lainnya. Sewaktu kopdar di Jem...

Motret atau Ngeblog, Pilih mana?

<div style="text-align: justify;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrsTPM1FTcRLcWfClIcC0LxUeioLIh4twpxY3wKVWgbD9OhAzdttZO24YDRFsLEzC3JR4WkhFPsrqIkMThF9oBNo4jJ-4yYKY9zfWVhb1j9_TgPwmfHAlKo7JOUV80GfmoH8VlKn-mAgg/s1600/web-kawah+ijen-3066+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrsTPM1FTcRLcWfClIcC0LxUeioLIh4twpxY3wKVWgbD9OhAzdttZO24YDRFsLEzC3JR4WkhFPsrqIkMThF9oBNo4jJ-4yYKY9zfWVhb1j9_TgPwmfHAlKo7JOUV80GfmoH8VlKn-mAgg/s1600/web-kawah+ijen-3066+copy.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saat narsis bersama teman-teman sehobi di Kawah Ijen.</td></tr>
</tbody></table>
Pertanyaan ini sulit saya jawab. Sebagai pecinta fotografi (terlalu keren kalau dibilang fotografer), saya ingin selalu punya stok foto, khususnya foto landskap (landscape). Karenanya, saya mesti rutin hunting setiap ada kesempatan. Di sisi lain, saya juga ingin menulis lagi sebagai blogger. Apa mungkin keduanya jalan bersama?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya pikir ini sih masalah <i>mood </i>dan jadwal saja. Yang jelas, saya ingin keduanya jalan; <a href="http://visibudi.blogspot.com/2015/01/motret-atau-ngeblog-pilih-mana.html">motret sekaligus ngeblog</a>. Kalau dimanfaatkan, sebenarnya keduanya punya hubungan saling menguntungkan. Foto hasil hunting bisa dijadikan bahan tulisan di blog. Jadi nggak perlu nulis banyak-banyak, toh juga sudah ada foto yang berbicara.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya akan coba membuat jadwal dan menempelnya di depan meja komputer. Kali aja dengan begini, saya bisa selalu ingat dan bisa tetap semangat menggeluti kedua hobi ini.<br />
<br />
Mau lihat foto saya, cek aja di <a href="http://flickr.com/photos/kiranaphoto" target="_blank">akun Flickr saya</a> ya. Terima kasih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>

Saat narsis bersama teman-teman sehobi di Kawah Ijen. Pertanyaan ini sulit saya jawab. Sebagai pecinta fotografi (terlalu keren kalau d...

Januari Kelabu

<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWYeBfT9xseQ6OwgXh7C3vvvJUHL6MgjmZnRlMSjp6YX_dJ7oJyoEJ8ttiSA7oRhCRuwNk4ltSCqQb_dRLQOJ-BQgfRuSRTHCq6ITQ3w0ddE5ESOhOQCtjtWfknhTXY8Y_pDi_CrCWsII/s1600/web-rening-5270-2+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWYeBfT9xseQ6OwgXh7C3vvvJUHL6MgjmZnRlMSjp6YX_dJ7oJyoEJ8ttiSA7oRhCRuwNk4ltSCqQb_dRLQOJ-BQgfRuSRTHCq6ITQ3w0ddE5ESOhOQCtjtWfknhTXY8Y_pDi_CrCWsII/s1600/web-rening-5270-2+copy.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Ini bukan lagunya Cici Paramida, atau lagunya Hetty Koes Endang, apalagi Guruh Soekarno Putra. Ini juga tidak ada hubungannya dengan emosi dan cinta. Tapi ini benar-benar tentang langit yang cenderung mendung di Januari 2015 ini. Lalu kenapa? Karena saya hampir tidak dapat hunting foto landscape di bulan ini.<br />
<br />
Sebagai penghobi foto (kalau dibilang fotografer, nanti saya dibilang sombong), saya lebih mencintai foto landscape (pemandangan alam), maka langit merupakan bagian penting di dalamnya. Langit mendung akan membuat foto landscape menjadi datar dan hambar, apalagi foto daratannya juga tidak begitu menarik.<br />
<br />
Seminggu lagi <a href="http://visibudi.blogspot.com/2015/01/januari-kelabu.html">Januari kelabu</a> ini berakhir. Saya menaruh harapan baru di Februari. Mudah-mudahan ada lebih banyak berkah di bulan depan. <br />
<br />
<br /></div>

Ini bukan lagunya Cici Paramida, atau lagunya Hetty Koes Endang, apalagi Guruh Soekarno Putra. Ini juga tidak ada hubungannya dengan emo...

Si Dara

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGzf9FM1jGjZz17hs19bMBVyjaenMcY5PqHd5icCB0cIRN9-4mSNNr0qvdlj1zx1uXUdrHfO5ojqWZl4B_0xV1b44mCNibg7u3wcOJcrHykUXwFhyphenhyphen9lZ3RIeVb9UNZW3W7CyGHN-ZcqyY/s1600/web-dara-4480+copy.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGzf9FM1jGjZz17hs19bMBVyjaenMcY5PqHd5icCB0cIRN9-4mSNNr0qvdlj1zx1uXUdrHfO5ojqWZl4B_0xV1b44mCNibg7u3wcOJcrHykUXwFhyphenhyphen9lZ3RIeVb9UNZW3W7CyGHN-ZcqyY/s1600/web-dara-4480+copy.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dara dan Ibunya</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Anak bungsuku ini namanya Dara. Lahir nggak diprogram, gender dipasrahkan. Kehamilan trimester pertama saya berharap perempuan. Trimester terakhir, istri berharap laki-laki. Tanggal 1 Maret 2014 lalu akhirnya dia lahir via operasi cesar, dan perempuan. Dari ketiga anak saya, satu-satunya si Dara ini yang lahir lewat perut, bukan lewat itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kini umurnya sudah 10 bulan. Banyak orang yang kecele menduga dia laki-laki. Setelah melihat dia pake anting-anting, barulah mereka bertanya; cewek apa cowok. Sejauh ini keahliannya sudah lumayan. Bisa merangkak, berdiri sambil pegangan, memanggil bapak ibu, bisa salim, bisa cium, bisa mengucapkan 'daaa daaa' sambil melambaikan tangan, juga bisa menepuk-nepuk dadanya bila dinyanyikan lagu 'Sakitnya Tuh Di sini'.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minum susunya kuat banget. Seminggu habis dua duz @ 400 gr. Suaranya keras, dan dia agak kuat seperti bayi laki-laki. Istri berkata, apa karena awalnya diharapkan cewek, lalu diharapkan cowok ya? Entahlah. Yang pasti dia adalah perempuan yang aktif. Semoga nanti dewasa dia tidak menjadi anak tomboy.</div>

Dara dan Ibunya Anak bungsuku ini namanya Dara. Lahir nggak diprogram, gender dipasrahkan. Kehamilan trimester pertama saya berharap pe...