Bawa Misi Perdamaian, Craig Bertekad Jalan Kaki Kuta-Jakarta

 on 2 Feb 2015  


Ia hanya seorang pejalan kaki. Tapi keunikannya telah memancing perhatian saya. Dari kulit dan wajahnya, dia bukan orang Indonesia. Ransel kuning di gendongannya dihiasi umbul-umbul kuning setinggi satu meter. Sebuah payung juga tertancap di sana. Langkahnya pasti. Tapi anehnya, ia berjalan di sebelah kanan.

Lalu lintas saat itu cukup ramai dan berkecepatan tinggi. Saya khawatir dia memang tidak mengerti aturan berjalan di Indonesia. Saya lalu berhenti dan menyapa dengan bahasa Inggris sebisanya. "Hai, Tuan. Dari mana asal Anda?" Dia menjawab, "Hai, saya dari Australia." Dia mengulurkan tangan dan menjabat tangan saya, "Nama saya Craig." "Nama saya Budi," jawab saya.

Saya kembali bertanya kenapa dia berjalan kaki dan kemana tujuannya. Dia menjawab, "Saya membawa misi perdamaian antara Muslim dan Non Muslim. Saya berjalan kaki dari Kuta dan akan menuju Jakarta dalam tiga bulan ini," katanya penuh keyakinan. Gila, pikir saya. Tapi saya salut dengan tekadnya yang nekad itu.

Hampir saja lupa dengan tujuan saya menghentikan langkahnya waktu itu. "Lalu kenapa Anda berjalan di sebelah kanan?" tanya saya. Dia balik bertanya, "Memangnya kenapa?" Saya jelaskan padanya bahwa aturan di Indonesia mengharuskan pejalan kaki berjalan di sebelah kiri. Dia lalu tersenyum dan menjelaskan, "Sebelumnya saya sudah berjalan di sebelah kiri, tapi saya beberapa kali sudah diserempet dari belakang. Itu karena saya tidak bisa melihat datangnya kendaraan itu. Saya kemudian memutuskan untuk berjalan di sebelah kanan, agar saya bisa melihat kendaraan yang datang dari depan." Terdengar sedikit masuk akal, meskipun tetap saja melanggar aturan. Saya memutuskan untuk tidak lagi membahas itu dengannya.

Yang menarik di benak saya saat itu hanyalah misinya yang unik itu. Saya lalu meminta ijin memotret dia. Dia berkata, "Tunggu, saya harus bentangkan ini." Ia membentangkan sebuah spanduk tentang misinya. Saya bertanya apakah boleh mengunggah fotonya di media sosial. Dia berkata tidak masalah, malahan dia mengingatkan jika saya bermaksud mengunggahnya di Facebook atau Twitter, jangan lupa sertakan hashtag #PeaceWalkWithMuslims


Saya kemudian berfoto bersama dengannya. Sebelum meninggalkannya, saya mengucapkan 'good luck' padanya, semoga dia selamat sampai di tujuan. Pesan saya untuk Craig Leslie Hodges:
  • Semoga Tuhan memberikan kekuatan ekstra padamu, khususnya kedua kakimu itu, kawan.
  • Jika lelah dan panas, berhentilah sejenak untuk beristirahat dan berteduh.
  • Jika ada masalah dengan penduduk lokal, jangan ragu-ragu menghubungi kantor polisi terdekat.
  • Jakarta itu tidak dekat dari Bali kawan, kekuatan mental lebih utama dibanding kekuatan fisik. Sekali lagi semoga berhasil, kawan.
Bagi kawan-kawan yang peduli dan kebetulan membaca ini, silakan memantau perjalanannya di hashtag Facebook #PeaceWalkWithMuslims. Dan jika kebetulan kawan melihat Craig melewati daerah tempat tinggal kawan, mohon berikan dukungan padanya.
Bawa Misi Perdamaian, Craig Bertekad Jalan Kaki Kuta-Jakarta 4.5 5 budiastawa 2 Feb 2015 Craig Hodges, nekad jalan kaki Bali - Jakarta untuk kampanye misi perdamaian Muslim - Non Muslim Ia hanya seorang pejalan kaki. Tapi keunikannya telah memancing perhatian saya. Dari kulit dan wajahnya, dia bukan orang Indonesia. Ran...


2 komentar: